Ambon, Sentraperistiwa.com – Di balik seragam dan kewenangannya sebagai penegak hukum, Briptu Solagratia Ruhulessin (SR), oknum anggota Polsek Waisala, Polres Seram Bagian Barat (SBB), justru diduga menyimpan sisi gelap yang mencengangkan.
Setelah beberapa hari menggunakan Medsos mempermalukan istrinya, akhirnya
Seorang perempuan berinisial VP akhirnya berani bersuara.
Kepada wartawan media online Sentraperistiwa.com , ia mengaku menjadi korban pemaksaan hubungan badan oleh SR, dan bukan hanya itu, aksi tak senonoh tersebut juga direkam menggunakan ponsel, tanpa seizin atau kerelaannya.
“Saya tidak bisa melawan. Dia pernah bilang ke saya, ‘Istri saya saja saya todong pakai senjata,’” ujar VP dengan suara bergetar.
Ketakutan VP bukan tanpa dasar., dalam pengakuannya, SR tak hanya piawai merayu. Ia mengaku sebagai duda, menunjukkan foto-foto yang disebutnya sebagai bukti perselingkuhan sang istri, serta surat pernyataan yang ditandatangani di kantor polisi.
,”Dia bilang belum bisa urus cerai karena belum ada uang,” demikian Chating SR kepada VP dan itupun dipercayai saja, oleh korban
Namun, hubungan yang dipaksakan itu berubah jadi jerat mengerikan. Saat VP mencoba menjauh, ancaman datang bertubi-tubi SR mengancam menyebarkan video mereka ke media sosial, bahkan mengirimkannya ke istrinya sendiri jika permintaan tranferan sejumlah uang tak dipenuhi.
“Dia bilang punya 15 kartu SIM. Jadi kalau saya blokir satu, dia bisa pakai yang lain. Dia minta uang dan bilang hidup saya akan hancur kalau saya menolak,” jelas VP sambil memperlihatkan pesan ancaman.
Salah satu ancaman itu berbunyi, “Hari ni su dapa lapor bt z peduli, mo ancor sama2, masa bt ancor SE seng ancor, mati sama juga.”
Tak hanya ancaman langsung, seseorang yang mengaku sebagai leting SR juga sempat menghubungi VP, meminta agar ia membuat pernyataan bahwa hubungan mereka terjadi sebelum SR menikah. VP menolak.
“Saya tidak mau bohong. Saya juga tidak mau campur urusan rumah tangga orang,” katanya.
Yang mengejutkan, kekerasan ternyata tak hanya dialami VP. VS, istri sah Briptu SR, justru turut membenarkan adanya kekerasan rumah tangga.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui WhatsApp kepada wartawan, VS mengungkap bahwa ia pernah ditodong senjata oleh suaminya sendiri.
“Dia isi peluru, kokang senjata, lalu arahkan ke saya dan bilang, ‘Beta tembak se satu kali mati,’” ungkap VS.
Tak sampai di situ, VS mengaku sempat dipukul dengan popor senjata hingga menyebabkan pendarahan di mata.
“Saya berdarah di dalam mata karena dipukul. Itu kejadian yang tidak akan saya lupa,” ujarnya.
Saat ini Publik kini menanti langkah tegas institusi kepolisian atas laporan yang menyeret nama anggotanya sendiri. ( SP_ tim)